Selasa, 12 Mei 2015

I hate you, then I love you, then I hate you, then I love you more



I hate you, then I love you, then I hate you, then I love you more

Coretan hati yang ingin di ungkapkan, menjadi pengingat
Ingatkah kita pertama kali bertemu, yang aku rasakan tak ada kagum untuk pertama kali, pertama kali bertemu dan hanya bergugam “ itu siapa, ko nunduk terus” , itulah kamu rifqi

Keinginan kenal, keinginan membantu kamu pada aku  pertama kali kurasakan hanya sebagai kakak, betul saat itu aku rasakan kaka terhadap adik yunior,  betul itu yang aku rasakan ke kamu rifqi
Keikutsetaan di organisasi ketika kuliah dengan berbagai macam masalah, kamu selalu hadir dan ada membantuku. Yg kurasakan saat itu hanyalah tetap sebagai kaka,ba hkan kita kerap diskusi alot tentang berbagai hal di kampus saat itu membuatku kesal dan bergunggam rifqi itu cerewet”  kusampaikan hal itu pada teman teman kosan, aku ingat pula ada beberapa teman yang berbicara “ awas loh, berantem terus nanti berjodoh”. Masa perkenalan seperti itulah aku mulai mengenal kamu rifqi

Masih ingat pula kamu mengutarakan niatnya untuk menjalani hubungan serius dengan aku, taukah yang aku rasakan saat itu, bingung, taukah kamu berbulan bulan bahkan mungkin 1 tahun aku memikirkannya

Setelah orang  tua kita tahu mengenai khabar ini, bahkan mungkin keluarga besar kita tahu mengenai hubungan kita. Mulai ada pembahasan yang serius yaitu “kapan” itulah yang sering  aku utarakan. Tapi kamu hanya “diam” itulah yg membuat aku membeci kamu rifqi
Hal itu yang membuatku sedih, tapi membuatku kuat saat hidupku ini ada masalah kamu seperti teman, yang selalu hadir. Itulah kamu dan aku mulai mencintaimu
Aku akan menjadi  bagian dari keluarganya, dan kamu akan menjadi bagian dari keluargaku… itulah yang membuat aku dan kamu bertahan sampai sekarang. Mengedepankan hal itu membuat kita, sedih, bahagia, tertawa, menangis,  benci,sabar dan bahkan menjadi kita  kuat

Kini, pernikahan telah tersemat dalam lisan dan ikatan antara kita, dan aku bahagia, aku yakin kamu pun demikian, emosiku sekarang lebih stabil dan memang benar sejak menikah  hilanglah rasa “ I hate you but I love you” karena  kamu adalah imamku sekaligus sahabat yang hadir dan ada di sampingku, saat tidur ada kamu, menjalani hari dan belajar untuk melakukan yang terbaik  sebagai isteri yang baik untuk kamu
Terimakasih imamku, Rifqi Elfajri

Khalila Afifa Elfajri



Dirimu secantik kaka ghassani, anak yang sholehah dan baik hati seperti kakakmu juga, betapa bahagia bunda memiliki kalian berdua. Tertawa kalian membuat bunda bahagia, sakit kalian membuat bunda bersedih..

Sekarang usiamu 1 tahun 1 bulan. Dalam perkembangan bayi, khalila belum bisa berjalan tetapi sudah mulai berdiri tegak dan untuk berjalan masih membutuhkan bantuan. Kadang lepas satu tangan tapi untuk lepas kedua tangan, khalila masih belum berani sepertinya..memang kalau di lihat khalila untuk berbuat sesuatu dia penuh perhitungan, beda hal dengan kakanya ghassani usia 1 tahun sudah pandai berjalan. Ghassani mencoba smuanya tanpa ada rasa takut smua hal di cobanya, .. uniknya karakter anak – anak.

Tapi dalam hal bicara usia 1 tahun kalila lebih unggul, ketika bundanya say “makasih ya” khalila pun selalu menjawab “yahh” ha ha ha h
Tadi malam tidur sama nenek garut, waktu menunjukan jam 4.00 wib shubuh. Khalila terbangun dan main sendiri. Bundanya say “ khalila mau di gendong sama nenek?” khalila pun merespon “dengan menggelengkan kepala” itu tandanya dia menolak tapi 3 menit kemudian khalila merentangkan kudua tangannya sambil say “eh, ehh”
dasar bocahhh

Teringat proses melahirkan nya khalila
Tanggal 7 April 2014
Saat itu pukul 2.45 saya sudah membangunkan suami, dan ghassani pun terbangun.. sudah mulai ada tanda rasa mulas melahirkan, mules nya langsung intens. Rasa nyeri terobati dengan hentakan nafas saja. Jam 5 pagi di siapkan air hangat sama suami krn pagi pagi rencana berangkat ke rumah sakit untuk mengecek sudah pembukaan berapa. Tak ada flek ataupun pecah ketuban. Alhamdulillah saat ghassani 13 bulan waktu itu, saya masih memberikan asi untuknya..ya betul rasa sakit bisa terobati juga  dengan pemberian asi untuk si kk

Jam 8 pergi kerumah sakit dan ternyata bidan mengecek sudah pembukaan 3. Booking kamar, teringat waktu memasuki kamar di temani sama mertua.. saya hanya bisa menangis saking tidak kuatnya menahan rasa nyeri saat itu mertua menguatkan saya… untuk beristigfar dan sabar. Lalu datanglah dokter kandungan dan mengatakan tidak perlu melakukan induksi. Dalam hati bergunggam “Alhamdulillah pengen merasakan proses melahirkan secara alami seperti apa”

Jam 10 siang di suruh masuk ruangan bersalin, tahap demi tahap di jalani. Mulai dari marah karena di tinggal suami sebentar (ceritanya waktu itu suami mau ngambil ghassani ke rumah sakit, pas nyampe rumah sakit di marahin sama bidan bidan bawa anak kecil. Akhirnya ghassani di bawa balik lagi ke rumah).  lalu Saat pecah ketuban saya meminta kepada bidan untuk di adzankan langsung, dan Alhamdulillah tanpa menunggu di bersihkan dahulu khalila di adzankan sama ayahnya. Beda dgn ghassani. Ghassani di bersihkan dahulu baru di adzankan. Tepat 13.05 dirimu lahir nak. Alhamdulillah

Rasa sakit melahirkan normal dengan induksi ternyata berbeda, dengan induksi tingkat rasa mulas jauh lebih tinggi, sampai sampai rasanya mencopot infusan di tangan pun mampu di lakukan saat itu.. tapi kalo normal rasa sakitpun masih bisa terkontrol, oh ya dalam mengejan pun ada perbedaannya saat pecah ketuban, dan bayi di posisi panggul. Mengejan dengan normal ketika bayi keluar sedikit sedikit, tahapannya kerasa banget ada rasa kepala bayi di saluran miss v .. tp klo induksi tidak merasakan bayi sudah di panggul, yang ada Cuma rasa sakit dan ingin terus mengejan padahal bidan sudah sering memarahi jangan mengejan karena kepala bayi bisa timpang dan ternyata memang iya

Terlalu lama mengejan yang saya rasakan dari kedua anak saya, kaka kepalanya tidak terlalu bulat apalagi daerah belakang, tapi kalao adiknya hampir di pastikan mulusss.. itu salah satu efek induksi kali ya??…

Note : ghassani dan khalila
Ayah kalian selalu mendampingi bunda, bahkan proses keluarnya kepala kalian dari rahim bunda ayahpun menyaksikan.. semoga di waktu yang akan datang ALLAH SWT mengijinkan ayah melihat proses kelahiran adik adik mu. Semoga menjadi anak yang Sholehah dunia dan akhirat ya nak..