Ibu dan ayah...maafkan dewi sudah 26 tahun ini belum bisa berbakti, tinggal beberapa bulan lagi dewi akan pergi meninggalkan ibu dan ayah.
Tak ada yang bisa lagi dewi ungkapkan pada ibu dan ayah hanya ucapan "TERIMAKASIH" hanya itu,
Ibu dengan perjuangan sebagai ibu rumah tangga telah mendidik dewi hingga kini, dan kini masih dengan air mata itu selalu mendoakan dlm sholat malamnya, dewi tahu itu, terimakasih, dewi malu,,maafkan aku ibu,, Seorang ibu yang tak pernah tergantikan, dewi sayang ibu
Ayah terimakasih, ayah yang mengabaikan penyakitnya dan selalu memprioritaskan pendidikan anak anaknya yang utama, terimakasih, telah mementingkan kepentingan kami yang utama dan mengabaikan kepentingan ibu dan ayah
Masih ingat betul ketika ibu dan ayah hanya makan nasi dengan garam dan kami berempat makan nasi sama telur 1 di bagi untuk 4 orang,, ya ALLOH dulu kami saat kecil hanya bisa tertawa krn senang, tapi dewi yakin saat itu ibu dan ayah pasti menangis melihat kami, knapa dewi baru tahu itu sekarang,,andaikan dulu bisa berfikiran dewasa, mungkin kami bilang lebih baik itu telur di bagi 6 saja
masih ingat pula ketika kami telah tidur malam, ibu dan ayah keluar.. ayah pegang petromax dan ibu pegang ember..ditengah malam yang dingin ibu dan ayah masih mementingkan perut dan otak kami, mencari belut disawah
Ibu terimakasih, ibu yang mengajarkan kesabaran, kepatuhan, besyukur, berbuat baik, kasih sayang dan semua tentang cintakepada Tuhan dan sesama
Ayah terimakasih, ayah yang mengajarkan kerjakeras, pantang menyerah, beretika dalam menjalani hidup dan tak pernah putus asa
dewi masih ingat ketika usia 5 tahun saat di lampung ibu menuntunku ke air dan membersihkan kotoran dewi saat itu,,
dan masih ingat pula saat itu ayah menggenggam tangan ini dengan bercanda canda dan ayah bilang dewi harus berhasil,, mampukah dewi melakukan itu untuk ibu dan ayah
dewi sangat beruntung dilahirkan menjadi yang pertama hadir di keluarga ibu dan ayah, melihat perjalanan rumah tangga,, melihat ibu dan ayah menangis sedih dan bahagia dalam menjalani kehidupan
dewi bangga mempunyai ibu yang bernama Tapipah Wartati
dewi bangga mempunyai ayah yang bernama Dedi Ruchdi
tak ada gelar, dan hanya pengharapan kepada Alloh SWT akhirnya bisa menyekolahkan dewi dan tita sampai sarjana, sebentar lagi tian sarjana dan menjadikan tika,, adik kecil yg lagi sma menjadi pintar dan cerdas. terimakasih telah memfasilitasi kami. hanya dengan berdoa & keringat ibu dan ayah "BERHASIL" terimakasih telah memberikan banyak warna yang sangat indah untuk kami
maafkan dewi, baru ucapan " terimakasih" yang tak ada nilainya ini,,yang bisa ucapkan untuk ibu dan ayah
Ya ROBB beri kesempatan kepada kami untuk bisa membahagiakan Ibu & Ayah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar