Sabtu, 23 Februari 2013

proses melahirkan GHASSANI PUTRI ELFAJRI

Itulah nama yang diberikan oleh suami untuk anak pertama kami, proses melahirkan yang luar biasa. penuh perjuangan dan suka cita

hari minggu, 17 februari 2013
jam 03.00 dini hari  merasakan mulas seperti haid, saya berfikir apakah ini tanda tanda melahirkan, berhubung waktu itu dokter kandungan memprediksi bahwa hari perkiraan lahirnya adalah tanggal 26 februari 2013. biasanya banyak yang bilang kalo melahirkan bayi perempuan pasti waktu melahirkan maju dari perkiraan entah 1 - 2 minggu dari HPL. jam 8 pagi ke bukittinggi mengantar mertua pengajian, mulai dari sana perut tegang dan pergerakan didalamnya sangat cepat (mungkin ini ada faktor stress juga, hehe). beda dengan seperti biasanya. rasa nyeri sering timbul tapi tidak membuat kesakitan dan masih bisa ditahan. ketika magrib datang mulai ada flek merah dan itu membuat suami panik, akhirnya kami pun pergi ke UGD RSU, alhasil bidan pun memprediksi masih PEMBUKAAN 1. karena masih lama kamipun booking tempat dulu dan pulang ke rumah. mulai lah jam 21.00 ada rasa mulas yang tak tertahankan dan itu berlangsung beberapa detik dan datang setiap 30 menit, huffffffff.. hanya rintihan kesakitan ...saat itu suami pun menenangkan hanya dengan mengusap punggung sambil matanya tertutup karena kantuknya, tapi lumayanlah itu sedikit mengurangi rasa sakit, saya pun hanya tidur beberapa jam

hari senin, 18 februari 2013
pada pagi hari, seperti biasa suami pergi kekantor dan saya melakukan aktifitas pekerjaan rumah..keadaan rasa mules sudah semakin intens bahkan bukan lagi menunggu per1/2 jam. hitungan per 10 menit rasa mules yang tak tertahankan.untuk mengobati rasa mules, rasanya mo nangis waktu itu, tapi kesiapa?dalam pikiran waktu itu hanya bisa berkhayal. kalau babynya tiba2 dah ada diluar..disamping bundanya.hehe
untuk meredakan rasa mules hanya bisa dengan tarikan nafas dan itu lumayan mengurangi.
sore hari suami pulang dari kantor dan kami berencana untuk ke rumah sakit lagi untuk memeriksa sudah berapa pembukaannya, waktu itu berharap mudah mudahan nanti malam bisa melahirkan tanpa ada kendala apapun. habis magrib kami bawa perlengkapan dan tibalah di rumah sakit, saat itu bidan memeriksa saya dan ternyata WAW  baru PEMBUKAAN 2. SUBHANALLAH lebih dari 24 jam hanya naik jadi 1. bidan pun menyarankan kami untuk menginap di rumah sakit dan beliau berkata mudah mudahan nanti malam pembukaannya maju lebih cepat. saya dan suami menginap di rumahsakit.. dannnnnnnnnnnnn
saatlah perjuangan seorang ibu melahirkan sangat - sangat terasa.. rasa mulesnya luar biasa.yang tadinya hanya bisa menahan dengan tarikan nafas sekarang sudah dengan rintihan dan menangis, ya Alloh sakit nya luar biasa. sampai sampai untuk jalan kaki pun tidak mampu, saya pergi ke kamar mandi masih blum ada tanda tanda basah karena pecah ketuban dan dini hari saya diperiksa bidan lagi. sungguh kaget apa yang di bilang bidan "masih pembukaan dua'" jadi hampir dua hari hanya naik satu tingkat, (hehe, mungkin babynya masih betah di dalam rahim bundanya). sepanjang malam itu saya dan suami tidak tidur, saya menangis dan suami SIAGA. rasa sakitnya sedikit terobati karena ada suami yang menemani

hari selasa, 19 Februari 2013
pagi hari bidan masuk ke kamar kami dan berkata bahwa nanti dokter  akan mengecek apa yang akan di lakukan dengan kondisi saya yang merintih kesakitan. setelah lama menunggu datanglah dokter, kebetulan dokter "dr. Suhadi S.POG" itulah yang menjadi tempat kami setiap bulan memeriksa kandungan di kliniknya. beliau sepertinya kenal pada kami, ketika dia masuk keruangan, dia hanya berkata..siap siap saja..kita induksi (mungkin dokternya melihat saya sudah lemah daripada harus operasi kan repottt juga karena sayapun berharap bisa normal). saya sudah senang mendengar bahwa saya akan melahirkan waktu itu. suami dan mertua siap siap keruangan bersalin. sayapun menyiapkan diri pergi keruangan bersalin, waktu itu pukul 11.00 siang, ketika di infus dan di beri obat induksi. saya baru menyadari obat perangsang itu menambah rasa sakit yang tiada tara, alhasil di ruangan bersalin itu saya yang teriak histeris saking tidak bisa lagi menahan rasa sakitnya. ternyata kelahiran alami lebih dianjurkan dari pada suntik induksi. perut seperti dikocok hebat dan anak tidak ada tanda tanda mo keluar, ya alloh saat itu saya hanya berfikir bahwa mati nya ibu saat melahirkan adalah syurga. walopun tak kuasa membayangkan bahwa siapa yang akan mengurus baby kecilku dan suami yang selalu setia mendampingi. waktu itu di ruangan bersalin terdapat 6 ruangan yang di sekat sama hordeng hordeng tiap kamar, jadi malu sendiri ruangan sebesar itu hanya teriakan saya yang terdengar.heu...oh ibu
ALHAMDULILLAH tepatnya pukul 16.00 lahirlah putri kami. Putri yang lahir sempurna dengan berat 3,2 kg dan panjang 51 cm, saat itu saya tidak merasakan IMD, sayapun tak mengerti mengapa tidak ada itu, padahal IMD sangat penting untuk ibu dan anak. setelah proses menjahit selesai (lumayan 14 jahitan,,huhu) sayapun dipertemukan dengan bayi mungil yang saat itu lagi menutup matanya, duhai anakku setelah 9 bulan..bundapun bisa melihatmu..cantiknya dirimu nak..



# kalau di ingat ingat ketika posisi bayi di panggul sebenarnya rasa sakit itu malah tidak ada sama sekali, karena proses bayi mo keluar, mengejanpun tidak sakit, yg sakit ternyata proses bayi menuju pinggul ...

# faktor pendukung kekuatan seorang isteri melahirkan adalah kehadiran orang terdekat di samping kita terutama suami
teringat beliau habis kena pukulan, dan berbagai bentuk penganiayaan ga jelas dari saya, tapi selalu siaga, memberikan motivasi dan ketika bayi mungil itu lahir sepertinya tidak merasa marah malah memberikan kecupan indah mungkin merasa telah menjadi seorang ayah..waktu itu sebenarnya malu karena di kecup di banyak orang..hehe.. terimakasih suamiku your feeling so deep inside RIFQI ELFAJRI, I 'll always love you